Selasa, 19 Agustus 2014

Review The Day After Tomorrow




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkNuUDokiDkge_EhSZCVR0S3WLn2TCpl2FfCYsgB3Hzc649EktgYwBOLyMa3a7so5lBJ9YdXwGkWYjnT7Y0wnoOMEW4FOqDMKV2G722ZjrdCgFwDkHEbRWwxOAN1Oo25kO4e_2KMPcWP0/s1600/day_after_tomorrow_ver4_xlg.jpgThe Day After Tomorrow adalah film bertema fiksi ilmiah yang rilis pada tahun 2004 silam. Film yang di distribusikan oleh 20th Century Fox ini di sutradarai, di produseri, dan di tulis ceritanya oleh Rolland Emmerich. Film ini berdurasi sekitar kurang lebih 2 jam penayangan. Film ini sendiri menduduki posisi ke 45 di dunia dalam total penghasilannya, yaitu sekitar US $ 542,771, 772. Film yang membahas tentang fenomena luar biasa yang terjadi akibat pengrusakan bumi oleh manusia ini dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas seperti Dennis Quaid, Jake Gyllenhaal, dan Emmy Rossum. Film The Day After Tomorrow menceritakan tentang seorang paleoclimatologist yang bernama Jack Hall dan kedua partner kerjanya yang menemukan fakta mengejutkan saat sedang mengadakan penelitian di Benua Antartika. Saat sedang mengebor permukaan es untuk mengambil sampel, tiba-tiba retakan yang besar terjadi dan seperti membelah benua itu. Lalu, saat Jack hadir dalam konferensi PBB yang membahas tentang isu global warming, Jack pun mengemukakan temuannya saat sedang melakukan penelitian di Benua Antartika namun orang-orang yang hadir pada konferensi itu justru meragukan teori Jack, kecuali salah seorang peneliti wanita dari Nasa bernama Janet Tokada. Berempat dengan 2 partner Jack yang sebelumnya, mereka pun merancang sebuah model prakiraan cuaca untuk membuktikan teori Jack. Selanjutnya, secara tiba-tiba terjadi pembekuan secara global. Jepang dihujani oleh hujan batu es seukuran gepalan tangan orang dewasa dan di salah satu kota di Amerika diserang oleh angin topan yang berjumlah banyak dan memakan banyak korban. Bahkan diceritakan bahwa sebuah pesawat tempur Amerika dilaporkan jatuh dengan penyebab bahan bakar yang membeku. Di lain sisi, putra tunggal Jack yaitu Sam pergi bersama kedua temannya ke New York untuk mengikuti sebuah lomba. Selama disana, tejadi cuaca yang sangat ekstrim yaitu hujan deras disertai angin kencang yang terjadi setiap harinya disana. Puncaknya adalah saat sebuah gelombang pasang setinggi setengah Patung Liberty menyapu kota tersebut. Sam dan kedua temannya beserta 1 teman barunya serta beberapa orang lainnya berhasil menyelamatkan diri perpustakaan Kota New York. Dan saat inilah perjuangan untuk bertahan hidup benar-benar diperlihatkan. Jack pun nekad berjalan kaki dari Manhattan ke New York ditemani kedua orang partner kerjanya untuk menjemput Sam dan teman-temannya yang selamat dan sedang terjebak di New York. Dan perjuangan yang besar pun diperlihatkan oleh Sam dan teman-temannya yang membakar buku-buku yang ada di perpustakaan tersebut agar mereka tetap hangat dan terpaksa membobol vending machine yang ada disana untuk bertahan hidup. Secara keseluruhan, banyak sekali hal positif yang bisa kita petik dari cerita film ini. Dari film ini kita diajari bahwa kita harus memperlakukan bumi yang telah menyediakan segalanya untuk kita ini secara baik. Jika kita terus menerus saja merusaknya, maka nantinya bumi akan sampai pada batasnya dan dengan kata lain bumi pun akan marah. Akan terjadi bencana dimana-mana dan kelangsungan hidup seluruh makhluk di muka bumi pun terancam musnah. Dan sebagai geograf muda, kami sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton oleh semua pihak. Karena selain akan mendapatkan pembelajaran yang bagus, film ini juga akan mengajarkan banyak hal kepada para penontonnya. Banyak sekali kejadian-kejadian geografi yang berhubungan dengan bumi yang masih asing namun disajikan secara baik di film ini sehingga orang yang menontonnya merasa tertarik dan otomatis menerima pesan yang ingin disampaikan oleh film fiksi ilmiah ini. 


GEOGRAFI MEMBUMI!! SALAM GEOSPACE DARI KELOMPOK BATULEMPUNG!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar