Review
film
Setiap negara
memiliki ikon negaranya masing-masing. Begitu juga dengan halnya negara
Perancis, dengan ikon kota Parisnya yang menawan.
Dibalik
kemenawanan dan keindahan kota Paris ternyata ada sebuah sejarah yang sangat
mengagumkan. Dibalik bangunan yang menjulang tinggi dan gedung pencakar
langitnya, Paris menyimpan sebuah kisah tentang kerajaan romawi pada dulu kala.
Sebuah kota
bawah tanah telah dibangun sekitar 600 tahun silam yang dulunya adalah kota
kerajaan romawi pada zamanya. Ini sangat mengejutkan dan mengagumkan. Hanya
sedikit orang yang mengetahui sejarah dibalik keindahan kota Paris yang
terbangun sekarang. Terutama lagi ternyata tepat dibangun di bawah pusat kota
Paris yang selalu dipenuhi para turis dan warganya yang beraktivitas setiap
harinya.
Kota bawah tanah
tersebut dibangun diatas sungai Seine dengan sistem kanal atau terowongan yang
terbaik di zamannya, untuk menjangkaunya memerlukan perjuangan yang melelahkan,
jalanan berbentuk terowongan yang sempit dan kotoran yang meyapa di setiap
lorong terowongan.
Untuk mencapai
kanal atau terowongan tersebut harus melalui jalur kereta api yang sudah
terbengkalai dan bebatuan yang siap runtuh kapan saja saat dilalui. Jalur tersebut
selalu lembab dan acap kali membuat orang yang hendak menyusurinya tersesat.
Terowongan ini dulunya merupakan tambang batu gamping pada abad ke-2 Masehi. Di
dalam kota bawah tanah terdapat banyak ruangan.
Di salah satu
ruangan kota bawah tanah banyak terdapat grafiti dan lukisan yang mengagumkan
yang menunjukan betapa majunya pola pikir kesenian manusia pada zaman tersebut.
Ruangan tersebut seperti Galery Art, karena dipenuhi dengan grafiti dan lukisan
yang terpajang disetiap sudut ruangan. Sekarang ruangan tersebut telah mejadi
sebuah apartemen ternama di kota Paris.
Dulunya sewaktu
perang dunia kedua tempat tersebut dipakai oleh pasukan Jerman sebagai tempat
penembakan bom yang kini bisa dilihat dengan adanya sisa-sisa kerusakan yang dibuat
oleh bom. Selain itu, terdapat juga sisa-sisa instalasi listrik serta baterai
yang digunakan pada masanya. Akan tetapi, Jerman tidak tahu bahwa di atas kanal
atau terowongan tersebut adalah basecamp pasukan tentara Inggris.
Disisi lain,
tempat tersebut juga berfungsi sebagai temapt penyimpanan tulang belulang
manusia sebanyak 5-6 juta tulang belulang manusia yang tersusun disekitar
terowongan. Hal inilah yang menjadikan tempat tersebut sebagai tempat
penyimpanan tulang terbesar di dunia. Sebagian dari tulang tersebut adalah
hasil dari penyembahan sebuah gereja pada masa Reinasen atau kebangkitan dan
juga mayat-mayat manusia yang terkena wabah “black death”.
Pada abad ke-18
di Paris terjadi subsidance yang
mengakibatkan banyaknya bangunan yang runtuh akibat bebatuan yang tersusun dari
batuan gamping yang telah rapuh dimakan usia runtuh dan menyisakan reruntuhan
bangunan.
Pada abad ke-13
terdapat sebuah saluran yang digunakan untuk menyalurkan air dari sungai Saine
yang dibuat khusus.
Reruntuhan dan
terowongan yang telah terbentuk dibawah tanah mengharuskan kota Paris dibangun
dengan konstruksi yang kuat dan kokoh karena memiliki sekitar 2 juta orang yang
tinggal di atas kota bawah tanah ini. Oleh karena itu dibutuhkan saluran air
yang masih digunkanan sampai saat ini.
Di bagian lain
dibawah tanah kota Paris terdapat juga sebuah tempat yang digunakan untuk
menyalurkan limbah air. Kemajuan kota Paris mengakibatkan berkembangnya
penduduk. Karena sistem sanitasi yang tidak dibangun dengan baik mngakibatkan
menyebarnya penyakit kolera. Untuk mengatasinya pemerintah mengembangkan
saluran sanitasi yang telah terbangun menjadi lebih luas dan panjang lagi.
Kini kota Paris
telah berdiri kokoh dengan jumlah penduduk yang memenuhi seluruh sudut kota dan
menjadikannya sebagai kota maju masa kini.
Hari
H nonton bareng.
Tanggal 17 Agustus 2014, kelompok kami menunggu
kedatangan pemandu kami dalam rangka nonton bareng film dokumenter tentang
terowongan atau kanal di Prancis. Kami berkumpul di GSP UGM bagian sayap barat.
Ketika pemandu kami tiba di tempat yang telah dijanjikan untuk berkumpul,
tiba-tiba kami mendapat pemberitahuan bahwa GSP akan dipakai untuk suatu acara.
Alhasil, acara nonton bareng kami tunda hingga mendapat tempat yang nyaman lagi
selain GSP.
Sambil berharap kita bisa tetap di
GSP, kami mencari opsi lain untuk tempat nonton bareng yang pada akhirnya kami
jatuhkan pilihan di lapangan rektorat UGM. Disana rindang, sinar mentari tak
samapi karna terhalang pohon. Walaupun khawatir baterai laptop akan habis
apabila tidak disambung pada daya, kami cukup menikmati acara nonton bareng
dengan tempat outdoor.
Borgata in Las Vegas, NV - DrmCD
BalasHapusBorgata Resort & Casino Borgata 전라남도 출장안마 has a history of making Atlantic City's 태백 출장안마 most 태백 출장샵 fabulous entertainment destination. Here's 포천 출장안마 a 파주 출장마사지 look at the casino's 1887