Rabu, 20 Agustus 2014

Review film Cities of Underworld kelompok 1 "Andesit"

Review film
Setiap negara memiliki ikon negaranya masing-masing. Begitu juga dengan halnya negara Perancis, dengan ikon kota Parisnya yang menawan.
Dibalik kemenawanan dan keindahan kota Paris ternyata ada sebuah sejarah yang sangat mengagumkan. Dibalik bangunan yang menjulang tinggi dan gedung pencakar langitnya, Paris menyimpan sebuah kisah tentang kerajaan romawi pada dulu kala.
Sebuah kota bawah tanah telah dibangun sekitar 600 tahun silam yang dulunya adalah kota kerajaan romawi pada zamanya. Ini sangat mengejutkan dan mengagumkan. Hanya sedikit orang yang mengetahui sejarah dibalik keindahan kota Paris yang terbangun sekarang. Terutama lagi ternyata tepat dibangun di bawah pusat kota Paris yang selalu dipenuhi para turis dan warganya yang beraktivitas setiap harinya.
Kota bawah tanah tersebut dibangun diatas sungai Seine dengan sistem kanal atau terowongan yang terbaik di zamannya, untuk menjangkaunya memerlukan perjuangan yang melelahkan, jalanan berbentuk terowongan yang sempit dan kotoran yang meyapa di setiap lorong terowongan.
Untuk mencapai kanal atau terowongan tersebut harus melalui jalur kereta api yang sudah terbengkalai dan bebatuan yang siap runtuh kapan saja saat dilalui. Jalur tersebut selalu lembab dan acap kali membuat orang yang hendak menyusurinya tersesat. Terowongan ini dulunya merupakan tambang batu gamping pada abad ke-2 Masehi. Di dalam kota bawah tanah terdapat banyak ruangan.
Di salah satu ruangan kota bawah tanah banyak terdapat grafiti dan lukisan yang mengagumkan yang menunjukan betapa majunya pola pikir kesenian manusia pada zaman tersebut. Ruangan tersebut seperti Galery Art, karena dipenuhi dengan grafiti dan lukisan yang terpajang disetiap sudut ruangan. Sekarang ruangan tersebut telah mejadi sebuah apartemen ternama di kota Paris.
Dulunya sewaktu perang dunia kedua tempat tersebut dipakai oleh pasukan Jerman sebagai tempat penembakan bom yang kini bisa dilihat dengan adanya sisa-sisa kerusakan yang dibuat oleh bom. Selain itu, terdapat juga sisa-sisa instalasi listrik serta baterai yang digunakan pada masanya. Akan tetapi, Jerman tidak tahu bahwa di atas kanal atau terowongan tersebut adalah basecamp pasukan tentara Inggris.
Disisi lain, tempat tersebut juga berfungsi sebagai temapt penyimpanan tulang belulang manusia sebanyak 5-6 juta tulang belulang manusia yang tersusun disekitar terowongan. Hal inilah yang menjadikan tempat tersebut sebagai tempat penyimpanan tulang terbesar di dunia. Sebagian dari tulang tersebut adalah hasil dari penyembahan sebuah gereja pada masa Reinasen atau kebangkitan dan juga mayat-mayat manusia yang terkena wabah “black death”.
Pada abad ke-18 di Paris terjadi subsidance yang mengakibatkan banyaknya bangunan yang runtuh akibat bebatuan yang tersusun dari batuan gamping yang telah rapuh dimakan usia runtuh dan menyisakan reruntuhan bangunan.
Pada abad ke-13 terdapat sebuah saluran yang digunakan untuk menyalurkan air dari sungai Saine yang dibuat khusus.
Reruntuhan dan terowongan yang telah terbentuk dibawah tanah mengharuskan kota Paris dibangun dengan konstruksi yang kuat dan kokoh karena memiliki sekitar 2 juta orang yang tinggal di atas kota bawah tanah ini. Oleh karena itu dibutuhkan saluran air yang masih digunkanan sampai saat ini.
Di bagian lain dibawah tanah kota Paris terdapat juga sebuah tempat yang digunakan untuk menyalurkan limbah air. Kemajuan kota Paris mengakibatkan berkembangnya penduduk. Karena sistem sanitasi yang tidak dibangun dengan baik mngakibatkan menyebarnya penyakit kolera. Untuk mengatasinya pemerintah mengembangkan saluran sanitasi yang telah terbangun menjadi lebih luas dan panjang lagi.
Kini kota Paris telah berdiri kokoh dengan jumlah penduduk yang memenuhi seluruh sudut kota dan menjadikannya sebagai kota maju masa kini.

Hari H nonton bareng.
Tanggal 17 Agustus 2014, kelompok kami menunggu kedatangan pemandu kami dalam rangka nonton bareng film dokumenter tentang terowongan atau kanal di Prancis. Kami berkumpul di GSP UGM bagian sayap barat. Ketika pemandu kami tiba di tempat yang telah dijanjikan untuk berkumpul, tiba-tiba kami mendapat pemberitahuan bahwa GSP akan dipakai untuk suatu acara. Alhasil, acara nonton bareng kami tunda hingga mendapat tempat yang nyaman lagi selain GSP.
            Sambil berharap kita bisa tetap di GSP, kami mencari opsi lain untuk tempat nonton bareng yang pada akhirnya kami jatuhkan pilihan di lapangan rektorat UGM. Disana rindang, sinar mentari tak samapi karna terhalang pohon. Walaupun khawatir baterai laptop akan habis apabila tidak disambung pada daya, kami cukup menikmati acara nonton bareng dengan tempat outdoor.

1 komentar:

  1. Borgata in Las Vegas, NV - DrmCD
    Borgata Resort & Casino Borgata 전라남도 출장안마 has a history of making Atlantic City's 태백 출장안마 most 태백 출장샵 fabulous entertainment destination. Here's 포천 출장안마 a 파주 출장마사지 look at the casino's 1887

    BalasHapus